Donderdag 23 Mei 2013

Makalah hipertensi kronik dalam kehamilan


HIPERTENSI KRONIS DALAM KEHAMILAN
       I.            Pengertian Hipertensi Kronis Dalam Kehamilan
Hipertensi kronik sendiri didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik lebih atau sama dengan 140 mmhg dan atau tekanan darah diastolik lebih atau sama dengan 90 mmhg yang telah ada sebelum kehamilan, yang bertahan sampai lebih dari 20 minggu pasca partus 1 atau setelah 12 minggu menurut kepustakaan yang lain. (Saifuddin, 2010 : 531).
Hipertensi kronik atau biasa disebut dengan hipertensi esensial adalah penyakit hipertensi yang disebabkan oleh faktor herediter, faktor emosi dan lingkungan. Wanita hamil dengan hipertensi esensial memiliki tekanan darah sekitar 140/90 mmHg sampai 160/100 mmHg. Gejala-gejala lain seperti kelainan jantung, arteriosklerosis, perdarahan otak, dan penyakit ginjal akan timbul setelah dalam waktu yang lama dan penyakit terus berlanjut. Hipertensi esensial dalam kehamilan akan berlangsung normal sampai usia kehamilan aterm. Sekitar 20% dari wanita hamil akan menunjukkan kenaikan tekanan darah.
Hipertensi kronis pada masa kehamilan didefinisikan sebagai kondisi tekanan darah sekurang-kurangnya sistolik 140 mm Hg dan dengan tekanan darah diastolik sekurang-kurangnya 90 mm Hg pada masa sebelum kehamilan. Untuk wanita yang baru pertama kali hamil hipertensi tersebut dimulai sekurang-kurangnya 20 minggu sebelum kehamilan. Prevalensi hipertensi kronis di Amerika Serikat diperkirakan sekitar 3% dan terus meningkat dari waktu ke waktu. Peningkatan prevalensi ini terutama disebabkan oleh peningkatan prevalensi obesitas, yang merupakan faktor resiko utama hipertensi. Penundaan masa kehamilan sering terjadi pada perempuan yang mengalami hipertensi kronis tersebut. Sehingga peningkatan jumlah wanita hamil yang disertai dengan hipertensi memerlukan pemantauan khusus kemungkinan terjadinya hipertensi kronis dan perlunya penyesuaian terapi antihipertensi sebelum dan selama masa kehamilan
Umumnya wanita hamil yang disertai dengan hipertensi kronis akan memiliki kondisi kehamilan yang baik, tetapi mengalami resiko peningkatan komplikasi kehamilan dibandingkan dengan wanita hamil yang tanpa hipertensi. Resiko perburukan kehamilan meningkat seiring peningkatan keparahan hipertensi. Selain itu beberapa agen antihipertensi beresiko pada kehamilan dan harus dihentikan penggunaannya sebelum pembuahan (konsepsi). Mengingat sebagian besar kehamilan adalah kehamilan yang tidak direncanakan, maka pada wanita usia produktif yang mengalami hipertensi harus mendapatkan nasehat khusus sehubungan dengan kehamilan dan upaya perawatan rutin.

Wanita hamil dengan hipertensi kronis memiliki resiko peningkatan preeklamsia sebesar 17-25% dibandingkan populasi umum yang hanya sebesar 3-5%, abrupsi plasenta, pembatasan pertumbuhan janin, kelahiran prematur, dan operasi caesar. Resiko preeklamsia semakin meningkat seiring lamanya masa hipertensi. Preeklamsia merupakan penyebab utama kelahiran prematur dan persalinan dengan operasi caesar pada kelompok ini. 
    II.            Etiologi
Etiologi hipertensi kronik dapat dibagi menjadi :
  1. Primer (idiopatik) : 90 %
  2. Sekunder : 10%, yang berhubungan dengan penyakit ginjal, penyakit endokrin (diabetes melitus), penyakit hipertensi dan vascular
 III.            Diagnosis  
Diagnosis pada hipertensi kronik bila ditemukan pada pengukuran tekanan darah ibu ≥ 140/90 mmhg sebelum kehamilan atau pada saat kehamilan mencapai 20 minggu serta didasarkan atas faktor risiko yang dimiliki ibu, yaitu : pernah eklampsia, umur ibu > 40 tahun, hipertensi > 4 tahun, adanya kelainan ginjal, adanya diabetes mellitus, kardiomiopati, riwayat pemakaian obat anti hipertensi. Diperlukan juga adanya pemeriksaan tambahan berupa pemeriksaan laboratorium ( darah lengkap, ureum, kreatinin, asam urat, SGOT, SGPT ), EKG, Opthalmology, USG).
Dahulu direkomendasikan bahwa yang digunakan sebagai kriteria diagnosis adalah peningkatan tekanan darah sistolik sebesar 30 mmhg atau diastolik 15 mmhg, bahkan apabila angka absolut dibawah 140/90 mmhg. Kriteria ini tidak lagi dianjurkan. Namun, wanita yang mengalami peningkatan tekanan darah sistolik 30 mmhg atau diastolik 15 mmhg perlu diawasi dengan ketat.


  IV.            Komplikasi pada ibu dan janin
Pada wanita hamil yang mengalami hipertensi kronik terjadi peningkatan angka kejadian stroke. Selain itu komplikasi lain yang sangat mengkhwatirkan yaitu terjadinya superimposed preeclampsia dimana hal ini dapat mengakibatkan terjadinya disfungsi hepar, gagal ginjal, serta tendensi timbulnya perdarahan yang meningkat dan perburukan kearah eclampsia.
Pada janin sendiri dapat terjadi bermacam – macam gangguan sampai kematian janin dimana efek kerusakan yang terjadi pada pembuluh darah wanita hamil akan merusak sistem vaskularisasi darah, sehingga mengganggu pertukaran oksigen dan nutrisi melalui plasenta dari ibu ke janin. Hal ini bisa menyebabkan prematuritas plasental dengan akibat pertumbuhan janin yang lambat dalam rahim, bahkan kematian janin.
     V.            Penanganan Umum
a    Istirahat cukup
b    Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak.
c.   Kalau keadaan memburuk namun memungkinkan dokter akan mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi
  VI.            Penatalaksanaan
a.   Risiko rendah hipertensi
- Ibu sehat dengan desakan diastolik menetap ³100 mmHg
- Dengan disfungsi organ dan desakan diastolik ³ 90 mmHg
b.   Obat antihipertensi
Alasan utama untuk mengobati hipertensi pada kehamilan adalah untuk mengurangi morbiditas ibu terkait hipertensi. Sebuah metaanalisis termasuk 28 uji acak membandingkan pengobatan dengan antihipertensi baik dengan plasebo maupun tanpa pengobatan menunjukan bahwa pengobatan dengan antihipertensi secara signifikan mengurangi hipertensi berat. Namun pengobatan tidak mengurangi resiko preeklamsia berlapis, abrupsi plasenta atau pembatasan pertumbuhan janin, juga tidak memberikan manfaat pada neonatus.

Obat-obat antihipertensi kronis  yang dapat digunakan pada masa kehamilan yaitu:
  1. Metildopa, sebuah agonis reseptor alfa yang bekerja sentral, dosis sebesar 250-1500 mg dua kali perhari peroral. Metildopa sering digunakan sebagai terapi lini pertama, data jangka panjang menunjukan keamananya pada keturunan.
  2. Labetalol, yang merupakan kombinasi alfa dan beta bloker. Dosis 2x100-1200 mg peroral. Sering menjadi terapi lini pertama. Obat ini dapat memperburuk asma. Formulasi intravena tersedia untuk pengobatan darurat hipertensi.
  3. Metoprolol, sebuah beta bloker dengan dosis 2x25-200 mg peroral. Obat ini dapat memperburuk asma dan kemungkinan berhubungan dengan penghentian pertumbuhan janin. Beta bloker lainnya misal: pindolol dan propranolol dapat dipakai secara aman. Beberapa ahli merekomendasikan untuk menghindari penggunaan atenolol.
  4. Nifedipin (kerja panjang), sebuah pemblok kanal kalsium. Dosis 30-120 mg perhari. Nifedipin kerja cepat tidak direkomendasikan untuk terapi ini, mengingat kemungkinan resiko hipotensi. Pemblok kanal kalsium lainnya dapat digunakan secara aman.
  5. Hidralazin, merupakan sebuah vasodilator perifer. Dosis 50-300 mg perhari dalam dosis terbagi 2 atau 4. Sediaan hidralazin intravena tersedia untuk terapi darurat hipertensi.
  6. Hidroklorotiazid, sebuah diuretik dengan dosis 12,5-50 mg sekali perhari. Ada kekhawatiran sehubungan penggunaan obat ini, namun tidak ada data studi yang mendukung.
  7. Metildopa, sebuah agonis reseptor alfa yang bekerja sentral, dosis sebesar 250-1500 mg dua kali perhari peroral. Metildopa sering digunakan sebagai terapi lini pertama, data jangka panjang menunjukan keamananya pada keturunan.
  8. Labetalol, yang merupakan kombinasi alfa dan beta bloker. Dosis 2x100-1200 mg peroral. Sering menjadi terapi lini pertama. Obat ini dapat memperburuk asma. Formulasi intravena tersedia untuk pengobatan darurat hipertensi.
  9. Metoprolol, sebuah beta bloker dengan dosis 2x25-200 mg peroral. Obat ini dapat memperburuk asma dan kemungkinan berhubungan dengan penghentian pertumbuhan janin. Beta bloker lainnya misal: pindolol dan propranolol dapat dipakai secara aman. Beberapa ahli merekomendasikan untuk menghindari penggunaan atenolol.
  10. Nifedipin (kerja panjang), sebuah pemblok kanal kalsium. Dosis 30-120 mg perhari. Nifedipin kerja cepat tidak direkomendasikan untuk terapi ini, mengingat kemungkinan resiko hipotensi. Pemblok kanal kalsium lainnya dapat digunakan secara aman.
  11. Hidralazin, merupakan sebuah vasodilator perifer. Dosis 50-300 mg perhari dalam dosis terbagi 2 atau 4. Sediaan hidralazin intravena tersedia untuk terapi darurat hipertensi.
  12. Hidroklorotiazid, sebuah diuretik dengan dosis 12,5-50 mg sekali perhari. Ada kekhawatiran sehubungan penggunaan obat ini, namun tidak ada data studi yang mendukung.
Metildopa merupakan agen antihipertensi yang paling banyak didukung dengan data penelitian tentang khasiat dan keamanan penggunaannya pada wanita hamil. Obat ini telah digunakan sejak tahun 1960-an. Dalam sebuah studi, metildopa tidal menimbulkan efek yang merugikan pada anak-anak yang dilahirkan. Karenanya metildopa sering dijadikan sebagai terapi lini pertama hipertensi pada wanita hamil. Namun, metildopa sering menyebabkan kantuk yang membatasi tolerabilitasnya.


KASUS
Seorang ibu umur  25 tahun G1 Po Ao AHo umur kehamilan 28minggu datang ke BPM. ERLI, Maguwoharjo pada tanggal 11 Maret 2013 pukul 08.10 WIB dengan keluhan pusing. Ibu mengatakan sebelum hamil sudah memiliki riwayat hipertensi hasil pemeriksaan TD=150/100mmhg, tidak ada odema, protein urin negative. 
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
DENGAN  HIPERTENSI KRONIK
Ny “A”  UMUR 25 TAHUN G1 P0 A0 UK 28 MINGGU
DI BPM. ERLI, MAGUWOHARJO
No Register                            : 052765
Masuk Rs Tanggal/Jam        : 11-03-2013/ Jam 08.10 WIB
Di  Riwat di Ruang                : Pemeriksaan

I.     PENGKAJIAN
A.  IDENTITAS
IBU                                                                       SUAMI
Nama                 : “A”                                                    “ L”
Umur                 : 25 tahun                                            28 tahun
Agama               : Islam                                                 Islam
Suku /Bangsa    : Jawa/Indonesia                                 Jawa/Indonesia
Pendidikan        : SMA                                                  STM
Pekerjaan           : IRT                                                    Pegawai swasta
Alamat               : Maguwoharjo                          Magowoharjo
No Telpon         : 085312046565                                    021888                       

B.  DATA SUBYEKTIF
1.    Alasan kunjungan
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilanya
2.    Keluhan utama
- Ibu mengatakan sering merasakan pusing  
3.    Riwayat menstruasi
Menarche                  : 13 tahu                      Siklus              : 28 hari
Lama                         : 5-7 hari                      Teratur             : Teratur
Sifat darah                : cair                            Keluhan           : Tidak ada
4.    Riwayat Perkawinan
Status pernikahan     : syah               Menikah ke                         : 1
Lama                         : 1 tahun          Usia menikah pertama kali : 24 tahun

5.    Riwayat obstetrik : G1 P0 A0 AH0
no
Hamil
ke
Persalinan
Anak
Nifas
Tahun
Tempat
Umur kehamilan
Jenis
penolong
JK
BB
B
Keadaan

1
Hamil ini














6.   Riwayat kontrasepsi yang digunaka
no
Jenis kontrasepsi


Pasang
Lepas
Tgl
Oleh
Tempat
Keluhan
Tgl
Oleh
Tempat
Alasan
1
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi











7.    Riwayat Kehamilan sekarang
a.    HPM        : 27-08-2012
HPL         : 4-05-2013
b.    ANC pertama kali umur kehamilan                     :   4+2   minggu
c.    Kunjungan ANC
Trimester I
Frekuensi          : 3 x,               Tempat :  BPS             Oleh : Bidan
Keluhan            : Mual muntah, pusing
 Terapi              : Asam folat , kalsium methyldopa
Trimester II
 Frekuensi          : 2  x,              Tempat : BPS              Oleh : Bidan
 Keluhan            : pusing
Terapi               : Fe , kalsium , vit C, methyldopa
d.   Imunisasi TT
TT1 : Juni 2012
TT2  : Pada umur kehamilan 4+4 Minggu
TT3: Pada umur kehamilan 8+4 Minggu
TT4:Belum dilakukan
e.    Pergerakan janin selama 24 jam (dalam sehari)
Ibu mengatakan merasakan  gerakan janin  > 3X selam 2  jam setiap harinya
8.    Riwayat kesehatan
a.    Penyakit yang pernah / sedang diderita (menular, menurun, menahun)
     Ibu mengatakan saat ini sedang menderita penyakit hipertensi
     Ibu mengatakan tidak sedang / pernah menderita penyakit menular ( PMS, HIV/ AIDS, HEP B) penyakit menahun( ASMA, Jantung. Ginjal)
b.    Penyakit yang pernah / sedang diderita keluarga (menahun, menurun, menahun)
Ibu mengatakan ibu kandungnya menderita penyakit hipertensi
     Ibu mengatakan dari pihak keluarga ibu maupun keluarga suami tidak sedang menderita penyakit menular seperti (PMS, TBS, HIV/AIDS, Hepatitis), Penyakit menurun ( DM, ASMA, ), penyakit menahun seperti (Jantung , Ginjal, ASMA).
c.    Riwayat keturunan kembar
     Ibu mengatakan dari pihak keluarga ibu maupun keluarga suami tidak mempunyai riwayat keturunan kembar.
d.   Riwayat Operasi
     Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat operasi apapun.
e.    Riwayat alergi obat
Ibu mengatakan tidak mempunyai alergi obat.
9.      Pola pemenuhan kebutuhan
Sebelum hamil                                                                  Saat hamil
a.       Nutrisi
Makan
Frekuensi        : 3 x/hari                                              4- 5 x/hari
Jenis               : nasi, sayur, lauk                                 nasi, sayur, lauk
Porsi               : 1 piring                                              1 piring
Pantangan      : tidak ada                                           tidak ada
Keluhan          : tidak ada                                           tidak ada
Minum      
Frekuensi        : 6-7 x/hari                                            7- 10 x/hari
Jenis               : air putih,teh                                       air putih,susu
Porsi               : 1 gelas                                               1 gelas
Pantangan      : tidak ada                                          tidak ada
Keluhan          : tidak ada                                          tidak ada

b.      Eliminasi
BAB
Frekuensi        : 1 x/hari                                              1 x/hari
Warna             : kuning kecoklatan                             kuning kecoklatan
Konsistensi     : lembek                                               lembek
Keluhan          : tidak ada                                           tidak ada
BAK
Frekuensi        : 5 x/hari                                              6 x/hari
Warna             : kuning jernih                                     kuning jernih
Konsistensi     : cair                                                    cair
Keluhan          : tidak ada                                           tidak ada

c.       Istirahat
Tidur siang
Lama              : 2 jam                                                 2 jam
Keluhan          : tidak ada                                           tidak ada
Tidur malam
Lama              : 8 jam                                                 8 jam
Keluhan          : tidak ada                                           tidak ada

d.      Personal Higiene
Mandi             : 2 x/hari                                              2 x/hari
Ganti pakaian : 2 x/hari                                              3 x/hari
Gosok gigi      : 2 x/hari                                              2 x/hari
Keramas         : 3 x/minggu                                        3 x/minggu

e.       Pola seksualitas
Frekuensi        : 2 x/minggu                                        1 x/minggu
Keluhan          : tidak ada                                            tidak ada
f.    Pola aktivitas
Ibu mengatakan aktivitas ibu sehari-sehari hari mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti: mencuci, menyapu dan memasak.

10.     Kebiasaan yang mengganggu kesehatan ( merokok, minum jamu, minuman beralkohol)
     Ibu mengatakan tidak mempunyai kebiasaan yang menggangu kesehatan yaitu seperti ( merokok, minum jamu, minuman beralkohol).

11.     Psikososiospiritual dan ekonomi (penerimaan ibu/suami/keluarga, perencanaan  persalinan, pemberian ASI, perawatan bayi, kegiatan ibadah, Kegiatan social, dan persiapan keuangan ibu dan keluarga)
-       Ibu mengatakan ibu,suami maupun keluarga sangat senang atas kehamilan ini.
-       Ibu mengatakan sudah mempersiapkan persalinan seperti : pendamping ibu  pada saat persalinan, Donor darah, kendaraan, tempat persalinan, penolong persalinan.
-       Ibu mengatakan ingin memberikan ASI secara Esklusif pada bayinya.
-       Ibu mengatakan ingin merawat bayinya sendiri.
-       Ibu mengatakan taat dalam beribadah.
-       Ibu mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan social dikampungnya.
-       Ibu mengatakan penopang perekonomian keluarga adalah suami dan ibu mertua.

12.Pengetahuan ibu ( tentang kehamilan, persalinan dan laktasi)
-       Ibu mengatakan sudah mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan.
-       Ibu mengatakan belum mengetahui tanda-tanda persalinan.
-       Ibu mengatakan sudah mengetahui menganai laktasi.
-       Ibu mengatakan sudah mengetahui cara perawatan bayi.

13.Lingkungan yang berpengaruh (sekitar rumah dan hewan peliharaan)
-       Ibu mengatakan daerah sekitar rumah bersih jauh dari polusi udara, limbah pabrik dan jauh dari kandang hewan)
-       Ibu menagatakan tidak mempunyai hewan peliharaan yaitu seperti: kucing, anjing, ayam, dan burung.

C.  DATA OBYEKTIF
1.    Pemeriksaan umum
Keadaan umum                     : Baik
Kesadaran                             : Composmetis
Status emosional                   : Stabil
Tanda vital sign
Tekanan darah : 150/100mMhg                    Nadi                : 84x/menit
Pernafasan                : 21x/menit                                Suhu                :36,3oC
Berat badan              : 54 kg                                    Tinggi badan    : 156 cm

2.    Pemeriksaan fisik
Kepala                    : Mesocepal, tidak ada nyeri tekan,tidak ada massa
   Rambut                  : panjang, lurus, hitam , tidak ada massa
Muka                      : oval,  ada strei gravidarum, tidak ada bekas luka,
tidak oedem
Mata                       : simetris, tidak ada tanda –tanda infeksi, konjung tiva merah
muda(tidak anemis), sclera tidak ikterik dan penglihatan
baik.
Telinga                   : simetris, bersih,  trdapat lubang dan gendang telinga
pendengaran baik
Hidung                   : simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung tidak ada
polip, tidak secret                         
Mulut                     : simetris, tidak ada karies pada gigi, tidak ada gusi berdarah,
lidah  bersih.
Leher                      : tidak ada pembengkakan kelenjar parotis, tyroid, limfe dan
tidak ada pembesaran kelenjar vena jugu laris.
Dada                      : tidak ada bunyi wezzing, tidak ada bunyi retraksi dinding
dada.
Payudara                : simetris, putting susu menonjol, hiperpigmentasi pada
areola mamae, dan Colostrums belum keluar.
Abdomen               : TFU: 28 cm, tidak ada bekas luka operasi, terdapat linia
alba dan straigravidarium
Palpasi Loepold
 Leopold I        : bagian fundus teraba bulat, lunak, (bokong)
 Leopold II       : bagian kanan ibu teraba keras, memanjang, seperti papan
   terdapattahanan ( punggung) dan bagian kiri ibu teraba bagian
   kecil- kecil mudah digerakan( ekxtermitas)
Leopold III         :bagian terendah janin teraba bulat, keras, tidakmelenting(kepala) Leopold IV         : kedua tangan pemeriksa masih bertemu(konvergen) bagian
       terendah janin belum masuk panggul
Palpasi supra pubic   : tidak dilakukan
Osborn test                : tidak dilakukan
  TFU menurut Mc. Donal : tidak dilakukan,       TBJ  : (28-12)x155= 1800 gram
Auskultasi Djj             : 145x / Menit
Estremitas Atas           : Tidak ada oedem, jari kuku tidak pucat
Ekstermitas Bawah     : Tidak ada oedem, tidak ada varises, reflek patella kaki
   kanan dan kiri positif
Genetalia                     : Tidak ada pembesaran kelenjar batolini, tidak ada varises.
Anus                            : Tidak ada hemoroid, dan tidak ada tanda-tanda infeksi

3.    Pemeriksaan penunjang                              Tanggal,11-03-2013,jam 08.10 WIB
   Protein urine(-)
4.    Data Penunjang
       Hb  : 12gr/dl

II.  INTERPRETASI DATA
A.  Diangnosa kebidanan
Seorang ibu Ny ”A” umur 25 tahun G1  P 0  A 0   UK 28 minggu janin tunggal, hidup intra uterin, PUKA, preskep dengan Hipertensi kronis.

Data dasar
Data subyektif : 
-      Ibu mengatakan umur 25 tahun
-      Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan pertama
-     Ibu mengatakan belum pernah keguguran
-       Ibu mengatakan sebelum hamil mempunyai riwayat darah tinggi.
Data Obyektif :
KU      : baik,                                           Kesadaran : Composmetis
TTV    : TD: 150/100mMhg                  R         : 23/menit
N         :84/menit                                     S          : 36,3oC
Djj       : 145/menit
Palpasi Leopold I            : Bokong         
Palpasi Leopold II           : Puka  
Palpasi  Leopold III         :Perskep
Palpasi Leopold IV         :Konvergen

B.     Masalah
   - ibu mengatakan bahwa ibu sedikit khawatir dengan keluhan yang dirasakan
Data dasar
Data subyektif
-            Ibu mengatakan bahwa ibu sedikit khawatir dengan keluhan yang dirasakan
Data obyektif
-            Ibu tampak khawatir dan gelisah
C.     KEBUTUHAN KUSUS
-        Beri diet protein dan banyak istirahat
-        Beri konseling tentang hipertensi kronis dan  pengaruh terhadap kehamilan

III.   IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
-            Dari hipertensi menjadi preeklamsia ringan

IV.   ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA
      Tidak ada
V. PERENCANAAN                               Tanggal 11-03-2013, jam 08.20 WIB
o          beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan
o          beritahu ibu tentang keluhan yang dialami ibu
o          anjurkan ibu untuk tidur miring kiri
o          anjurkan ibu untuk istirahat
o          anjurkan ibu diet
o          beri KIE tanda bahaya yang mungkin timbul
o          berikan ibu tablet fe dan asam folat
o          anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang
                                                           
VI. PELAKSANAAN                        Tanggal 11-03-2013jam 08.30 WIB
o          Memberitahu kepada ibu tentang keadaan ibu yaitu:
TD       : 150/100mmhg            R          : 23x/menit
N         : 84x/menit                    S          : 36,3oC
o         Menjelaskan bahwa ibu mengalami Hipertensi Kronis dimana adanya penyakit hipertensi yang telah terjadi sebelum hamil ataupun ditemukan pada usia kehamilan 20minggu atau hipertensi yang menetap 6minggu pasca-persalinan, kondisi tekanan darah sekurang-kurangnya sistolik 140 mm Hg dan dengan tekanan darah diastolik sekurang-kurangnya 90 mm Hg pada masa sebelum kehamilan.
o         Menganjurkan ibu untuk tidur miring kekiri dan satu kakinya agak ekstensi sedikit lalu mengganjalnya dengan bantal
o         Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, tidur siang minimal 2 jam, tidak boleb tidur terlarut malam dan melakukan aktifitas yang melelahkan
o         Menganjurkan ibu untuk melakukan diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak.
o       Memberitahu tentang tanda bahaya yang timbul yaitu perdarahan
pervaginam yang banyak, pandangan kabur, sakit kepala sampai ibu jatuh
pinsan, Tidak ada gerakan janin  Odem pada wajah dan tangan jika
mengalaminya maka ibu harus segera datang ketenaga
kesehatan
o          Memberikan ibu tablet fe 1x1/hari dan asam folat 1x1/hari methyldopa
1x1/hari
o         Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 3minggu lagi atau jika ada keluhan

VII. EVALUASI                                   Tanggal,11- 03-2013,jam 08.40WIB
o          Ibu sudah mengetahui keadaannya dan ibu merasa senang mengetahui ibu dan janinya dalam keadaan baik
o          Ibu sudah paham dengan keluhan yang dialaminya ditandai ibu sudah tidah  merasa cemas
o          Ibu bersedia untuk tidur miring saat beristirahat
o          Ibu bersedia untuk istirahat yang cukup
o          Ibu bersedia untuk mengkonsumsi makanan yang sehat bagi ibu dan janinnya
o          Ibu sudah diberi terapi obat dan bersedia untuk mengkonsumsinya secara teratur
o          Ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ulang 3 minggu yang akan datang atau jika ada keluhan


Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking