BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sumber daya manusia
sangat berperan dalam menentukan kemajuan suatu negara. Walaupun negara
mempunyai sumber daya alam yang sangat melimpah ruah tapi kalau tidak ditopang
atau didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas, negara tersebut
tidak akan bisa maju.
Maka banyak para ahli menyatakan bahwa sumber daya manusia (SDM)
merupakan faktor sentral dalam suatu organisasi atau dalam suatu lembaga.
Apapun bentuk serta tujuan organisasi atau lembaga, dibuat berdasarkan berbagai
visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan
diurus oleh manusia pula. Jadi,
manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan organisasi atau
lembaga.
Jika di perhatikan,
terdapat banyak sekali sumber daya dalam manajemen yang terlibat dalam
organisasi atau lembaga pendidikan, antara lain ada yang berupa: manusia, sarana
prasarana, biaya, teknologi, dan informasi. Namun demikian sumber daya
yang paling penting dalam pendidikan adalah sumber daya manusia. Adapun kalau
di lihat secara mikro atau dalam ruang lingkup suatu lembaga, manusia merupakan
sumber daya yang paling penting dalam usaha organisasi untuk mencapai
keberhasilan. Sumber daya manusia inilah yang akan menunjang organisasi dengan
berbagai karya, bakat, kreatifitas, dan dorongan. Betapapun sempurnanya aspek
teknologi dan ekonomi tanpa aspek manusia akan sulit rasanya tujuan-tujuan
organisasi dapat tercapai.
Dengan kehadiran sumber daya manusia di dalam organisasi menjadi lebih
penting karena organisasi itu sendiri diciptakan oleh manusia, dan sumber daya
inilah yang dapat membuat organisasi itu bisa bertahan (survive) dan
sukses. Melalui usaha-usaha dan kreativitas sumber daya manusia, organisasi
dapat menghasilkan suatu produk dan jasa yang berkualitas. Hal ini
menggambarkan sumber daya manusia (SDM) sebagai factor penting bagi
keberhasilan suatu organisasi. Untuk itu, SDM tersebut sangat perlu dikelola
dengan sebaik-baiknya agar benar-benar dapat di daya gunakan untuk kepentingan
organisasi. Teknik atau prosedur yang berhubungan dengan pengelolaan sumber
daya manusia di dalam organisasi ini adalah Manajemen Sumber Daya Manusia
Dengan adanya Otonomi Daerah dan
diterapkannya desentralisasi pendidikan, maka sekolah berhak mengelola sekolah
dan melakukan manajemen sekolahnya sendiri termasuk dengan diterapkannya
manajemen yang Berbasis Sekolah dan di antaranya adalah mengenai manajemen
sumber daya manusianya. Contoh
Manajemen sumber daya manusia meliputi seluruh aktifitas manajer untuk menarik
dan mempertahankan pekerja dan untuk menjamin bahwa mereka bekerja pada tingkat
yang terbaik dan berpartisipasi untuk kesempurnaan tujuan organisasi. Karena
itu, tentunya yang paling berperan dalam manajemen sumber daya manusia ini
adalah kepala sekolah atau dalam istilah manajemennya seorang manajer disertai
dengan adanya kerjasama yang baik dengan birokrasi dan para tenaga pendidik
serta para karyawan dalam lingkungan
sekolah.
Peran seorang manajer dalam pengembangan lembaga pendidikan sangat penting,
manajer harus mempunyai keahlian yang mencukupi untuk dapat melakukan manajemen
yang baik. Manajer dituntut pula untuk bisa mengelola sumber daya manusia guna
tercapainya tujuan pendidikan yang dicita-citakan.
1.2. Rumusan Masalah
a) Apa yang dimaksud dengan
manajemen sumber daya manusia?
b) Apa yang dimaksud dengan fungsi manajemen sumber daya manusia?
c) Apa yang dimaksud dengan tujuan dan perencanaan sumber daya manusia?
1.3. Tujuan
a) Mengetahui pengertian manajemen sumber daya manusia
b) Mengetahui pengertian fungsi manejemen sumber daya manusia
c) Mengetahui pengertian tujuan dan perencnaan sunber daya manusia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya
Manusia
Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari
manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengendalian. Proses ini terdapat dalam bidang /fungsi
produksi, pemasaran, keuangan, ataupun kepegawaian. Karena sumberdaya
manusia(SDM) diangggap semakin penting perannya dalam pencapaian tujuan perusahaan,
maka berbagai pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang SDM dikumpulkan
secara sistematis dalam apa yang di sebut manajemen sumber daya manusia.
Istilah “ manajemen mempunyai arti sebagai pengetahuan tentang bagaimana
seharusnya memanage (mengelola) sumber daya manusia.
Dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, permasalahan yang dihadapi
manajemen bukan hanya terdapat hanya pada bahan mentah, alat-alat kerja,
mesin-mesin produksi, uang dan lingkungan kerja saja, tetapi juga menyangkut
karyawan (sumber daya manusia) yang mengelola factor produksi lainnya tersebut.
Namun, perlu di ingat bahwa sumber daya manusia manusia sendiri sebagai faktor
produksi, seperti halnya factor produksi yang lainnya, merupakan masukan (input)
yang diolah oleh perusahaan dan menghasilkan keluaran (output). Karyawan
baru yang belum memilii keterampilan dan keahlian dilatih, sehingga menjadi
karyawan yang terampil dan ahli. Apabila dia dilatih lebih lanjut serta
diberikan pengalaman dan motivasi, dia akan menjadi karyawan yang matang.
Pengolahan sumber daya manusia inilah yang disebut Manajemen SDM.
Sebelum
memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya Manusia alangkah baiknya
apabila diketahui terlebih dahulu pengertian Manajemen dan Sumber Daya Manusia
itu sendiri. Dalam pendapat beberapa ahli, Manajemen diartikan sebagai ilmu dan
seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.Sumber daya
adalah segala sesuatu yang merupakan asset perusahaan untuk mencapai
tujuannya.Sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat dikategorikan atas empat
tipa sumber daya, seperti Finansial, Fisik, Manuisa dan Kemampuan Teknologi.Hal
ini penting untuk diketahui, karena akan bias membedakan dengan pengertian yang
sama dengan pengertian manajemen sumber daya manusia, yaitu administrasi
kepegawaian atau juga manajemen kepegawaian.
Berikut ini adalah pengertian Manajemen
Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut para ahli:
a). Menurut Melayu SP. Hasibuan.
MSDM
adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan
masyarakat.
b). Menurut Henry
Simamora
MSDM adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja. MSDM juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus.
MSDM adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja. MSDM juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus.
c). Menurut Achmad S. Rucky
MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusis, pendayagunaan, pengemebangan dan pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif untuk mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh organisasi tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.
MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusis, pendayagunaan, pengemebangan dan pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif untuk mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh organisasi tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.
d). Menurut Mutiara S. Panggabean
MSDM adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembngan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
MSDM adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembngan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari definisi di atas, menurut Mutiara S. Panggabaean bahwa, kegiatan di bidang sumber daya manusia dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi pekerja.
Dari sisi pekerjaan terdiri dari analisis dan evaluasi pekerjaan. Sedangkan dari sisi pekerja meliputi kegiatan-kegiatan pengadaan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pelatihan dan pengembangan, promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja. Dengan definisi di atas yang dikemukakan oleh para ahli tersebut menunjukan demikian pentingnya manajemen sumber daya manusia di dalam mencapai tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
2.2. Fungsi
Fungsi manajemen sumber daya manusia sama halnya dengan fungsi yang ada
dalam manajemen sendiri, seperti apa yang dikemukakan G. Terry dalam bukunya
Principle of Management yang menyatakan bahwa, fungsi manajemen meliputi
Planning, Organizing, Actuating dan Controlling (POAC).Henry Fayol menyebutkan
bahwa, fungsi manajeme meliputiPlanning,Organizing,Commanding,
Coordinating dan Controllung (POCCC).Luther Gulick mengemukakan fungsi
manajemen meliputi Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating,
Reporting dan Budgeting (POSDCoRB).Dalam manajemen sumber daya manusia beberapa
ahli seperti Edwin B. Flippo, Dale Yoder, Manullang, Moekijat dan Malayu SP.
Hasibuan serta Henry Simamora mengemukakan fungsi manajemen sumber daya manusia
seperti halnya fungsi manajemen yang dikemukakan di atas, adalah sebagai
berikut:
a.
Perencanaan
b.
Rekrutmen
c.
Seleksi
d.
Dekrutmen
e.
Orientasi, Pelatihan dan Pengembangan
f.
Evalauasi
Kinerja
g.
Komensasi
h.
Pengintegrasian
i.
Pemeliharaan
j.
Pemberhentian.
2.3.
Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
Tujuan
manajemen SDM adalah menigkatkan kontribusi produktif orang-orang yang ada
dalam perusahaan melalui sejumlah cara yang bertanggung jawab secara strategis,
etis, dan sosial. Departemen SDM dikatakan penting karena departemen tersebut
tidak mengontrol banyak factor yang membentuk andil SDM misalnya : modal, bahan
baku, dan prosedur. Departemen ini tidak memutuskan masalah strategi atau
perlakuan supervisor terhadap karyawan, meskipun departemen tersebut
jelas-jelas memengruhi kedua-duanya. Manajemen SDM mendorong para manajer dan
tiap karyawannya untuk melaksanakan strategi yang telah diterapkan oleh
perusahaan. Untuk mendukung para pimpinan yang mengoperasikan
departemen-departemen atau unit-unit organisasi dalam perusahaan sehingga
manajemen SDM harus memiliki sasaran, seperti :
1. Sasaran Manajemen sumber daya manusia
a.
Sasaran perusahaan
Departmen SDM di ciptakan untuk dapat membantu para manajer
dalam mencapai sasaran perusahaan, dalam hal ini antara lain : perencanaan SDM,
seleksi, pelatihan, pengembangan, pengangkatan, penempatan, penilaian, hubungan
kerja.
b.
Sasaran Fungsional
Sasaran ini untuk mempertahankan kontribusi departemen SDM
pada level yang cocok bagi berbagai kebutuhan perusahaan, seperti :
pengangkatan, penempatan, dan penilaian
c.
Sasaran sosial
Sasaran sosial ini meliputi
keuntungan perusahaan, pemenuhan tuntutan hokum, dan hubungan manajemen
dengan serikat pekerja.
d.
Sasaran pribadi karyawan
Untuk membantu para karyawan mencapai tujuan-tujuan pribadi
mereka, setidaknya sejauh tujuan-tujuan tersebut dapat meningkatkan kontribusi
individu atas perusahaan.
2.
Aktivitas
manajemen sumber daya manusia
a. Kunci aktivitas SDM
Kalangan
perusahaan kecil sekalipun bisa jadi tidak memiliki departemen SDM, dan mereka
yang memiiki departemen pun, kemungkinan mengalami kekurangan anggaran dalam
jumlah yang besar dan jumlah staff yang tidak memadai.
b. Tanggung jawab atas aktivitas MSDM
Tanggung jawab
atas aktivitas manajemen SDM berada di pundak masing-masing manajer.
2.4. Perencanaan Sumber Daya Manusia
Ada bebrapa keuntungan
bagi perusahaan yang menggunakan perencanaan SDM, diantara lain :
1. Integrasi yang strategis antara permintaan
dan jumlah staf yang ada.
2. Pemanfaatan SDm yang tersedia secara
efektif.
3. Persaingan SDM dan sasaran perusahaan masa
depat secara tepat guna.
4. Hemat secara ekonomi dalam penerimaan
pegawai baru.
5. Memperluas informasi SDM sesuai dengan kegiatan
SDM dan unit organisasi lain.
6. Permintaan dalam jumlah besar pada pasar
tenaga kerja local akan terpenuhi.
7. Kordinasi program SDM dan kebutuhan yang
tersedia.
A. PENGERTIAN PERENCANAAN SDM
Beberapa hal penting tentang perencanaan SDM, yaitu :
· Isu SDM adalah hal penting dan mendasar
dalam perusahaan secara luas.
Perencanaan SDM
sebagai proses mengenai pembuatan kebijakan baru, system, dan program menjamin
pengolahan SDM di bawah kondisi yang tidak pasti.
· Peran staf professional mengalami
perubahan dalam perencanaan SDM, proses tersebut tetap dalam alur aktivitas
manajemen yang berhubungan dengan perencanaan bisnis yang sedang berjalan.
B. SISTEM PRENCANAAN SDM
Sistem perencanaan SDM
pada dasarnya meliputi prakiraan (estimasi) permintaan/kebutuhan dan
penawaran/penyediaan SDM. Estimasi permintaan SDM dapat di bagi dengan dua
cara, yakni:
1. Estimasi suplai internal
Hal ini
dilakukan untuk menghitung karyawan yang ada, tetapi juga mengaudit untuk
mengevaluasi kemampuan-kemampuan mereka. Informasi ini menugaskan pada karyawan
terentu untuk mengisi lowongan-lowongan pekerjaan di waktu yang akan dating.
2. Estimasi suplai eksternal
Tidak setiap
lowongan yang dipenuhi terdapat langsung persediaan SDM. Kebutuhan SDM yang
harus dipenuhi dari sumber suplai eksternal dapat diperoleh dengan menganalisis
pasar tenaga kerja(labor markets). Selain perlu pula memperhatikan trend
kondisi kependudukan (demografis) dan sikap masyarakat terhadap
perusahaan/lembaga lainnya.
PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Ada bebrapa keuntungan
bagi perusahaan yang menggunakan perencanaan SDM, diantara lain :
1. Integrasi yang strategis antara
permintaan dan jumlah staf yang ada.
2. Pemanfaatan SDm yang tersedia secara
efektif.
3. Persaingan SDM dan sasaran
perusahaan masa depat secara tepat guna.
4. Hemat secara ekonomi dalam
penerimaan pegawai baru.
5. Memperluas informasi SDM sesuai
dengan kegiatan SDM dan unit organisasi lain.
6. Permintaan dalam jumlah besar pada
pasar tenaga kerja local akan terpenuhi.
7. Kordinasi program SDM dan kebutuhan
yang tersedia.
A. PENGERTIAN PERENCANAAN SDM
Beberapa hal penting tentang perencanaan SDM, yaitu :
· Isu SDM adalah hal penting dan
mendasar dalam prusahaan secara luas.
· Perencanaan SDM sebagai proses
mengenai pembuatan kebijakan baru, system, dan program menjamin pengolahan SDM
di bawah kondisi yang tidak pasti
· Peran staf professional mengalami
perubahan dalam perencanaan SDM, proses tersebut tetap dalam alur aktivitas
manajemen yang berhubungan dengan perencanaan bisnis yang sedang berjalan.
B. SISTEM PRENCANAAN SDM
Sistem perencanaan SDM
pada dasarnya meliputi prakiraan (estimasi) permintaan/kebutuhan dan
penawaran/penyediaan SDM. Estimasi permintaan SDM dapat di bagi dengan dua
cara, yakni:
1. Estimasi suplai internal
Hal ini
dilakukan untuk menghitung karyawan yang ada, tetapi juga mengaudit untuk
mengevaluasi kemampuan-kemampuan mereka. Informasi ini menugaskan pada karyawan
terentu untuk mengisi lowongan-lowongan pekerjaan di waktu yang akan dating.
2. Estimasi suplai eksternal
Tidak setiap
lowongan yang dipenuhi terdapat langsung persediaan SDM. Kebutuhan SDM yang
harus dipenuhi dari sumber suplai eksternal dapat diperoleh dengan menganalisis
pasar tenaga kerja(labor markets). Selain perlu pula memperhatikan trend
kondisi kependudukan (demografis) dan sikap masyarakat terhadap
perusahaan/lembaga lainnya.
Pengenalan,
Penempatan, dan Pemberhentian
1.
Pengenalan
Pengenalan memiliki
beberapa tujuan yaitu:
§
Memberikan
rasa bangga menjadi anggota perusahaan yang berkualitas
§
Menciptakan
kesadaran akan lingkup bisnis perusahaan dan pngaruhnya terhadap perusahaan
lainnya
§
Memberikan
penekanan bahwa keuntungan kompetitif didasarkan pada focus pelanggan dan
pelayanan
§
Mengurangi
kekhawatiran berkaitan dengan pekerjaan baru
§
Membantu
penjelasan pengembangan kontribusi dari anggota tim
§
Menjelaskan
standar mutu yang menjadi ukuran kinerja
§
Membangun
tanggung jawab bagi pertumbuhan dan perkembangan pribadi yang dibagi antara
karyawan dan manajemen.
2.
Penempatan
§
Promosi
§
Transfer dan demosi
§
Job posting program
3.
Pemberhentian
§
Meninggalkan pkerjaan sementara (cuti)
§
Pengurangan
§
Pengunduran diri sementara
§
Pemecatan (penghentian/pemutusan hubungan kerja)
Pelatihan dan Pengembangan SDM
Pada dasarnya setiap kegiatan yang
terarah tentu harus mempunyai sasaran yang jelas, memuat hasil yang ingin di
capai dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Demikian pula dengan program
pelatihan. Hasil yang ingin dicapai hendaknya dirumuskan dengan jelas agar
langkah-langkah persiapan dan pelaksanaan pelatihan dapat diarahkan untuk
mencapai sasaran yang di tentukan. Tujuan atau sasaran dari pelatihan dan
pengembanhan pada dasarnya dapat dikembangkan dari serangkaian pertanyaan
sebagai berikut:
1.
Keefektifan/validitas pelatihan
Apakah peserta memperoleh keahlian, pengetahuan, dan kemampuan selama
pelatihan
2.
Keefektifan pengalihan/transfer ilmu pengetahuan
Apakah pengetahuan, keahlian atau
kemampuan yang dipelajari dalam pelatihan dapat meningkatkan kinerja dalam
melakukan tugas
3.
Keefektifan/validitas intraorganisational
Apakah kinerja pekerjaan dari grup baru
yang menjalani program pelatihan di perusahaan yang sama dapat dapat
dibandingkan dengan kinerja sebelumnya
4.
Keefektifan/validitas interorganisasional
Dapatkah suatu program pelatihan yang di terapkan di suatu perusahaan
dapat berhasil di perusahaan yang lain
TUJUAN PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN ADALAH:
a.
Untuk meningkatkan kualitas output;
b.
Untuk
meningkatkan kuantitas output;
c.
Untuk
menurunkan biaya limbah dan perawatan;
d.
Untuk
menurunkan jumlah dan biaya terjadinya kecelakaan;
e.
Untuk
menurunkan turnover, ketidaj hadiran kerja sertameningkatkan kepuasan kerja;
f.
Untuk mencegah timbulnya antipti karyawan
Penilaian Prestasi Kerja (Performance appraisal) SDM
Penilaian prestasi kerja atau di
literature-literatur MSDM dikenal dengan istilahperformance appraisal yang
didefinisikan sebagai suatu system pengukuran formal, terstruktur, untuk
menilai dan mempengaruhi sifat-sifat karyawan dalam bekerja, tingkah laku dan
hasil pekerjaan, tingkat ketidak hadiran, untuk menemukan seberapa jauh
karyawan tersebut melaksanakan tugas pekerjaannya. Dengan kata lain penilaian
ini dapat juga menentukan seberapa produktif karyawan tersebut dan apakah ia
dapat bekerja efektif di masa yang akan datang sehingga baik karyawan itu
sendiri, organisasi dan masyarakat akan mendapatkan keuntungan.
Maksud dilaksanakannya penilaian prestasi kerja ini sebagai berikut:
Maksud dilaksanakannya penilaian prestasi kerja ini sebagai berikut:
a. Pengembangan
manajemen. Hasil penilaian terhadap prestasi kerja menjadi acuan bagi
pengembangan staff di masa yang akan datang dengan mengidentifikasi dan
menyiapkan individu-individu tertentu untuk memegang tanggung jawab manajemen
yang lebih besar.
b. Pengukuran
prestasi. Hasil penilaian
menggambarkan nilai relatif kontribusi individu terhadap organisasi.
c. Peningkatan prestasi. Penilaian
mendorong peningkatan prestasi secara kontinyu dan mengurangi kelemahan
individu dalam bekerja sehingga menjadi lebih efektif dan produktif.
d. Membantu manajemen dalam
melaksanakan fungsi kompensasi (remuneration and benefits), yakni pengaturan
system penggajian atau upah dan bonus secara tepat.
e. Mengidentifikasi pegawai yang akan
dipromosikan.
f. Menyediakan bahan balikan terhadap
tindakan yang perlu diambil terhadap kinerja pegawai tertentu.
g. Membantu fungsi perencanaan MSDM ke
depan terutama dalam kaitannya dengan persediaan tenaga dan kebutuhan sekarang.
h. Komunikasi: penilaian prestasi akan
menjadi media komunikasi antara atasan dan bawahan sekaligus menumbuhkan
kepercayaan antara penilai dan yang dinilai.
Kompensasi
Dalam suatu organisasi masalah kompensasi merupakan hal yang sangat kompleks, akan tetapi menjadi paling penting bagi karyawan maupun organisasi itu sendiri. Karena dengan adanya kompensasi ini, para karyawan akan menjadi lebih termotivasi untuk bekerja. Namun pemberian kompensasi kepada karyawan harus mempunyai dasar yang logis dan rasional.
Kompensasi sangat penting bagi karyawan itu sendiri sebagai individu, karena adanya kompensasi merupakan pencerminan atau ukuran nilai pekerjaan karyawan itu sendiri. Sebaliknya besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja karyawan. Apabila kompensai diberikan secara tepat dan benar, maka para karyawan akan memperoleh kepuasan kerja dan termotivasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Akan tetapi bila kompensasi yang diberikan tidak memadai atau kurang tepat, prestasi kerja, motivasi, dan kepuasan kerja karyawan menurut
Dalam suatu organisasi masalah kompensasi merupakan hal yang sangat kompleks, akan tetapi menjadi paling penting bagi karyawan maupun organisasi itu sendiri. Karena dengan adanya kompensasi ini, para karyawan akan menjadi lebih termotivasi untuk bekerja. Namun pemberian kompensasi kepada karyawan harus mempunyai dasar yang logis dan rasional.
Kompensasi sangat penting bagi karyawan itu sendiri sebagai individu, karena adanya kompensasi merupakan pencerminan atau ukuran nilai pekerjaan karyawan itu sendiri. Sebaliknya besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja karyawan. Apabila kompensai diberikan secara tepat dan benar, maka para karyawan akan memperoleh kepuasan kerja dan termotivasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Akan tetapi bila kompensasi yang diberikan tidak memadai atau kurang tepat, prestasi kerja, motivasi, dan kepuasan kerja karyawan menurut
Kegiatan Kompensasi ini meliputi pada kegiatan-kegiatan:
1. Mengadministrasikan gaji atau upah
dan insentif atas dasar hasil penilaian pekerjaan,
2. Menyediakan sistem pembayaran gaji
berdasarkan prestasi, dan
3. Mengadministrasikan tunjangan
pendapatan tambahan (fringe benefits) dari organisasi di mana karyawan itu
bekerja.
Adapun tujuan dalam pelaksanaan kompensasi ini
adalah, untuk:
a. Menarik perhatian tenaga kerja yang
potensial dan bermutu
b. Mempertahankan tenaga kerja yang
berdedikasi tinggi
c. Membangkitkan semangat kerja staff,
dan
d. Mengadministrasikan system
pembayaran gaji, upah dan insentif lainnya secara legal.
S
Penilaian
prestasi kerja berperan bagi karyawan sebagai umpan balik tentang berbagai hal
seperti kemampuan, keletihan, kekurangan dan potensinya yang pada gilirantukan
tujuan, jalur, rencana dan pennya bermanfaat untuk memnegembangan karirnya.
Bagi organisasi, penilaian kerja
berperan dalam pengambilan keputusan tentang berbagai hal, seperti identifikasi
kebutuha program pendidikan dan pelatihan, rekrutmen, seleksi, program
pengenalan, penempatan, promosi, sistem imbalan dan berbagai aspek lain dari
keseluruhan proses MSDM secara efektif.
Penilaian
Prestasi Kerja Melibatkan Lima Pihak Yakni :
1. Atasan (yang menilai)
2. Karyawan (yang dinilai)
3. HRD
4. Rekan kerja
5. Customer (pelanggan)
1. Atasan (yang menilai)
2. Karyawan (yang dinilai)
3. HRD
4. Rekan kerja
5. Customer (pelanggan)
Manfaat
Penilaian Prestasi Kerja :
1. mendorong
peningkatan prestasi kerja
2. bahan
pengambilan keputusan dalam pemberian imbalan
3. untuk
kepentingan motivasi pegawai
4. guna
menyusun program pelatihan dan pendidikan
5. membantu
karyawan menentukan rencana karirnya dengan bantuan bagian kepegawaian penyusun
program pengembangan karir yang paling tepat.
Empat
Persyaratan Pernilaian:
1. keterkaitan
langsung dengan pekerjaan (job related)
2. praktis
3. kejelasan
standa
4. adanya
kriteria yang objektif
Faktor
Yang Menyebabkan Penilaian Subjektif :
1.
Hallo effect.
2.
Menghindari penilaia yang sangat ekstrim sehingga
cenderung mengambil jalan tengah dengan mengambil nilai yang agak merata.
3.
Bersikap lunak & “murah hati”.
4.
Bersikap keras dan pelit.
Langkah
Penilaian Objektif :
1.
melatih para penilai tentang berbagai teknik penilaian
objektif
2.
memberikan umpan balik kepada para penilai tentang
penggunaan cara-cara penilaian yang pernah diterapkannya
3.
Dengan bantuan kepegawaian, menemukan & menggunakan
teknik penilaian yang paling tepat yang berorientasi prestasi kerja dan
untuk kepentingan organisasi di masa depan
Metode
Penilaian :
a. metode skala peringkat
b. metode checklist
c. metode pilihan terarah
d. metode insiden kritikal
e. metode skala peringkat yang dikaitkan dengan perilaku
f. metode evalusi lapangan
g. metode tes & observasi
h. pendekatan komparatif
a. metode skala peringkat
b. metode checklist
c. metode pilihan terarah
d. metode insiden kritikal
e. metode skala peringkat yang dikaitkan dengan perilaku
f. metode evalusi lapangan
g. metode tes & observasi
h. pendekatan komparatif
Teknik
Penilaian Berorientasi Masa Depan :
1. Penilaian diri sendiri
2. Manajemen berdasarkan sasaran (management by objective)
3. Penilain psikologikal
4. Pusat-pusat penilaian
1. Penilaian diri sendiri
2. Manajemen berdasarkan sasaran (management by objective)
3. Penilain psikologikal
4. Pusat-pusat penilaian
Promosi, Transfer, Demosi Dan PHK
Manajemen sumber daya manusia atau
manajemen secara umum sering dihadapkan pada keputusan yang akan diberikan pada
para pekerja, karyawan, buruh, pegawai, atau sumber daya manusia lainnya.
Keputusan yang sering dikeluarkan manajemen sdm pada umumnya adalah promosi,
transferm demosi dan pemberhentian / phk.
Semua
itu pada umumnya didasarkan pada proses penilaian kinerja atau penyesuaian pada
tubuh organisasi untuk mendapatkan konfigurasi yang terbaik pada tiap-tiap
sumber daya manusia yang tersedia agar perusahaan dapat berjalan dan memberikan
dampak yang lebih baik. Berikut ini
akan diberikan pengertian atau arti definisi dari masing-masing keputusan SDM :
1.
Promosi
/ Naik Jabatan / Naik Pangkat / Demotion
Promosi adalah perubahan pekerjaan pada seseorang
dalam organisasi yang memberikan tugas serta tanggung jawab yang lebih besar
dengan desertai peningkatan kompensasi yang diterimanya. Seseorang yang
menerima promosi harus memiliki kualifikasi yang baik dibanding
kandidat-kandidat yang lainnya. Terkadang jender pria wanita serta senioritas tua muda mempengaruhi
keputusan tersebut.
2. Transfer / Mutasi / Rotasi Pekerjaan
Transfer adalah perpindahan pekerjaan seseorang
dalam suatu organisasi yang memiliki tingkat level yang sama dari posisi
perkerjaan sebelum mengalami pindah kerja. Kompensasi gaji, tugas dan tanggung
jawab yang baru umumnya adalah sama seperti sedia kala.
Mutasi atau rotasi kerja dilakukan
untuk menghindari kejenuhan karyawan atau
pegawai pada rutinitas pekerjaan
yang terkadang membosankan serta memiliki
fungsi tujuan lain supaya seseorang
dapat menguasai dan mendalami pekerjaan
lain di bidang yang berbeda pada
suatu perusahaan. Transfer terkadang dapat
dijadikan sebagai tahapan awal atau
batu loncatan untuk mendapatkan promosi di
waktu mendatang.
3. Demosi / Demotion / Turun Pangkat /
Turun Jabatan
Demosi adalah pindahnya seseorang dari pekerjaannya ke posisi yang lebih
rendah dengan tingkat tanggung jawab dan tugas yang lebih kecil dari pekerjaan
semula dan begitu pula dengan kompensasi penggajiannya. Turun jabatan biasanya
diberikan pada karyawan yang memiliki kinerja yang kurang baik atau buruk serta
bisa juga diberikan ada karyawan yang bermasalah sebagai sanksi hukuman. Demosi
lebih disukai karyawan / pegawai dibandingkan pemecatan atau pemberhentian phk
(putus hubungan kerja).
4. Pemberhentian Kerja / PHK / Putus
Hubungan Kerja / Pemecatan
Putus hubungan kerja adalah
pemberhentian atau dikeluarkannya seorang karyawan atau pegawai dari lingkungan
organisasi baik dengan atas inisiatif pribadi sendiri maupun secara paksa atas
prakasra perusahaan tempatnya bekerja. Pemberhentian sukarela biasanya
berbentuk pengunduran diri atau pensiun, sedangkan yang secara paksa bentuknya
seperti pemberhentian sementara waktu atau permanen alias dipecat / pemecatan.
Pensiun
bisa berupa pensiun reguler di mana seorang karyawan telah mencapai usia atau
umur tertentu secara wajar dan mungkin mengalami penurunan kinerja. Sedangkan
pensiun dini atau pensiun diperceat adalah pensiun yang dilakukan untuk
melakukan restrukturisasi pada organisasi dengan memberikan status pensiun pada
karyawan yang seharusnya belum layak pensiun.
Pecat
atau pemecatan pada umumnya dihindari oleh perusahaan karena memiliki biaya
yang cukup besar pada jangka panjang untuk membayar pesangon, gaji, asuransi,
beban psikologis dan lain sebagainya.
TUJUAN
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Tujuan manajemen SDM adalah
menigkatkan kontribusi produktif orang-orang yang ada dalam perusahaan melalui
sejumlah cara yang bertanggung jawab secara strategis, etis, dan sosial.
Departemen SDM dikatakan penting karena departemen tersebut tidak mengontrol
banyak factor yang membentuk andil SDM misalnya : modal, bahan baku, dan
prosedur. Departemen ini tidak memutuskan masalah strategi atau perlakuan
supervisor terhadap karyawan, meskipun departemen tersebut jelas-jelas
memengruhi kedua-duanya. Manajemen SDM mendorong para manajer dan tiap
karyawannya untuk melaksanakan strategi yang telah diterapkan oleh perusahaan.
Untuk mendukung para pimpinan yang mengoperasikan departemen-departemen atau
unit-unit organisasi dalam perusahaan sehingga manajemen SDM harus memiliki
sasaran, seperti :
1.
Sasaran Manajemen sumber daya manusia
a.
Sasaran perusahaan
Departmen SDM di ciptakan untuk dapat
membantu para manajer dalam mencapai sasaran perusahaan, dalam hal ini antara
lain : perencanaan SDM, seleksi, pelatihan, pengembangan, pengangkatan,
penempatan, penilaian, hubungan kerja.
b.
Sasaran Fungsional
Sasaran ini untuk mempertahankan
kontribusi departemen SDM pada level yang cocok bagi berbagai kebutuhan
perusahaan, seperti : pengangkatan, penempatan, dan penilaian
c.
Sasaran sosial
Sasaran sosial ini meliputi :
keuntungan perusahaan, pemenuhan tuntutan hokum, dan hubungan manajemen dengan
serikat pekerja.
d.
Sasaran pribadi karyawan
Untuk membantu para karyawan mencapai
tujuan-tujuan pribadi mereka, setidaknya sejauh tujuan-tujuan tersebut dapat
meningkatkan kontribusi individu atas perusahaan.
2. Aktivitas manajemen sumber daya manusia
a. Kunci aktivitas SDM
Kalangan
perusahaan kecil sekalipun bisa jadi tidak memiliki departemen SDM, dan mereka
yang memiiki departemen pun, kemungkinan mengalami kekurangan anggaran dalam
jumlah yang besar dan jumlah staff yang tidak memadai.
b. Tanggung jawab atas aktivitas MSDM
Tanggung jawab
atas aktivitas manajemen SDM berada di pundak masing-masing manajer.
PERKEMBANGAN MANAJEMEN SDM
Manajemen SDM timbul
sebagai masalah baru pada dasawarsa 1960-an, sedangkan personel manajemen
(manajemen kepegawaian) sudah lahir pada tahun 1940-an. Antara manajemen SDM
dan manajemen kepegawaian terdapat perbedaan antara ruang lingkup atau
objeknya. Manajemen SDM mencakup masalah-masalah yang berkaitan dengan
pembinaan, penggunaan, dan perlindungan SDM baik yang berada dalam hubungan
kerja maupun yang berusaha sndiri. Sedangkan personel manajemen mencakup SDM,
baik yang berada dalam organisasi/perusahaan-perusahaan terutama perusahaan
modern yang di kenal dengan sector formal, umumnya pada Negara-negara yang
sedang berkembang dengan laju pertumbuhan penduduk masih tinggi.
E.
MASALAH SDM
Di
lingkungan perusahaan departemen SDM merupakan sisitem terbuka yng dipengaruhi
oleh lingkungan tempat mereka berada. Dua dari banyak masalah lingkungan yang
paling signifikan dihadapi oleh para manajer/pemimpin dan departemen SDM adalah
masalah manajemen SDM intenasional dan pemerintah.
1.
Masalah eksternal
a.
Keragaman budaya dan sikap
b.
Keragaman melalui imigrasi dan migrasi
c.
Keragaman dan profesional
2.
Masalah-masalah ekonomi global
3.
Masaklah-masalah pemerintah
4. Masalah organisasi
5. Masalah-masalah professional
6. Masalah SDm internasional
PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Ada bebrapa keuntungan bagi perusahaan yang menggunakan perencanaan SDM,
diantara lain :
1. Integrasi yang strategis antara permintaan dan jumlah staf yang ada.
2. Pemanfaatan SDm yang tersedia secara efektif.
3. Persaingan SDM dan sasaran perusahaan masa depat secara tepat guna.
4. Hemat secara ekonomi dalam penerimaan pegawai baru.
5. Memperluas informasi SDM sesuai dengan kegiatan SDM dan unit
organisasi lain.
6. Permintaan dalam jumlah besar pada pasar tenaga kerja local akan
terpenuhi.
7. Kordinasi program SDM dan kebutuhan yang tersedia.
A. PENGERTIAN PERENCANAAN SDM
Beberapa hal penting tentang perencanaan SDM, yaitu :
§ Isu SDM adalah hal penting dan
mendasar dalam prusahaan secara luas.
§ Perencanaan SDM sebagai proses
mengenai pembuatan kebijakan baru, system, dan program menjamin pengolahan SDM
di bawah kondisi yang tidak pasti
§ Peran staf professional mengalami
perubahan dalam perencanaan SDM, proses tersebut tetap dalam alur aktivitas
manajemen yang berhubungan dengan perencanaan bisnis yang sedang berjalan.
B. SISTEM PRENCANAAN SDM
Sistem perencanaan SDM
pada dasarnya meliputi prakiraan (estimasi) permintaan/kebutuhan dan
penawaran/penyediaan SDM. Estimasi permintaan SDM dapat di bagi dengan dua
cara, yakni
1.
Estimasi
suplai internal
Hal ini dilakukan
untuk menghitung karyawan yang ada, tetapi juga mengaudit untuk mengevaluasi
kemampuan-kemampuan mereka. Informasi ini menugaskan pada karyawan terentu
untuk mengisi lowongan-lowongan pekerjaan di waktu yang akan dating.
2.
Estimasi
suplai eksternal
Tidak setiap
lowongan yang dipenuhi terdapat langsung persediaan SDM. Kebutuhan SDM yang
harus dipenuhi dari sumber suplai eksternal dapat diperoleh dengan menganalisis
pasar tenaga kerja(labor markets). Selain perlu pula memperhatikan trend
kondisi kependudukan (demografis) dan sikap masyarakat terhadap
perusahaan/lembaga lainnya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
· Manajemen
sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang
meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengendalian. Proses ini terdapat dalam bidang /fungsi produksi, pemasaran,
keuangan, ataupun kepegawaian. Karena sumberdaya manusia(SDM) diangggap semakin
penting perannya dalam pencapaian tujuan perusahaan, maka berbagai pengalaman
dan hasil penelitian dalam bidang SDM dikumpulkan secara sistematis dalam apa
yang di sebut manajemen sumber daya manusia. Istilah “ manajemen mempunyai arti
sebagai pengetahuan tentang bagaimana seharusnya memanage (mengelola) sumber
daya manusia.
·
Luther Gulick mengemukakan fungsi manajemen
meliputi Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting dan
Budgeting (POSDCoRB).Dalam manajemen sumber daya manusia beberapa ahli seperti
Edwin B. Flippo, Dale Yoder, Manullang, Moekijat dan Malayu SP. Hasibuan serta
Henry Simamora mengemukakan fungsi manajemen sumber daya manusia seperti halnya
fungsi manajemen yang dikemukakan di atas, adalah sebagai berikut:
a.
Perencanaan
b.
Rekrutmen
c.
Seleksi
d.
Dekrutmen
e.
Orientasi, Pelatihan dan Pengembangan
f.
Evalauasi Kinerja
g.
Komensasi
h.
Pengintegrasian
i.
Pemeliharaan
j.
Pemberhentian.
· Tujuan
manajemen SDM adalah menigkatkan kontribusi produktif orang-orang yang ada
dalam perusahaan melalui sejumlah cara yang bertanggung jawab secara strategis,
etis, dan sosial.
· Beberapa hal penting tentang perencanaan
SDM, yaitu :
Ø Isu SDM adalah hal penting dan mendasar
dalam prusahaan secara luas.
Perencanaan SDM
sebagai proses mengenai pembuatan kebijakan baru, system, dan program menjamin
pengolahan SDM di bawah kondisi yang tidak pasti
Ø Peran staf professional mengalami
perubahan dalam perencanaan SDM, proses tersebut tetap dalam alur aktivitas
manajemen yang berhubungan dengan perencanaan bisnis yang sedang berjalan.
B. Saran
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking