BAB II
ISI
A. Pengertian
Ancephalus
adalah suatu keadaan dimana sebagian besar tulang tengkorak dan otak tidak
terbentuk. Ancephalus adalah suatu kelainan tabung saraf (suatu kelainan yang
terjadi pada awal perkembangan janin yang menyebabkan kerusakan pada jaringan
pembentuk otak dan korda spinalis).
Anensefalus terjadi jika tabung saraf
sebelah atas gagal menutup, tetapi penyebabnya yang pasti tidak diketahui.
penelitian menunjukkan kemungkinan anensefalus berhubungan dengan racun di
lingkungan juga kadar asam folat yang rendah dalam darah.
Anencephalus adalah kerusakan jaringan saraf pada janin
sehingga pembentukan tulang pelindung otak terganggu. Anencephaly biasanya
terjadi 23 dan 26 hari usia kehamilan.
Anencephalus sebenarnya belum diketahui secara
pasti, namun Anencephalus umumnya mempengaruhi ibu hamil yang memiliki kelebihan
berat badan (faktor kegemukan), Diabetes, faktor genetika dan beberapa
fakto lainnya seperti virus dan pengaruh obat berbahan kimia.
Anencephalus adalah kerusakan jaringan saraf pada
janin sehingga pembentukan tulang pelindung otak terganggu.
B. etiologi
Anensefalus terjadi jika
tabung saraf sebelah atas gagal menutup, tetapi penyebabnya yang pasti tidak
diketahui. Penelitian menunjukkan kemungkinan anensefalus berhubungan dengan
racun di lingkungan, juga kadar asam folat yang rendah dalam darah. Anensefalus
ditemukan pada 3,6-4,6 dari 10.000 bayi baru lahir.
Resiko terjadinya anensefalus bisa
dikurangi dengan cara meningkatkan asupan asam folat minimal 3 bulan sebelum
hamil dan selama kehamilan bulan pertama.
C.
Tanda dan gejala
1.
Ibu
Polihidramnion (cairan ketuban di dalam rahim terlalu banyak)
Polihidramnion (cairan ketuban di dalam rahim terlalu banyak)
2.
Bayi
a. tidak memiliki tulang tengkorak
b. tidak memiliki otak (hemisfer serebri dan serebelum)
c. kelainan pada gambaran wajah
d. kelainan jantung
a. tidak memiliki tulang tengkorak
b. tidak memiliki otak (hemisfer serebri dan serebelum)
c. kelainan pada gambaran wajah
d. kelainan jantung
D. faktor Resiko
Faktor
resiko terjadinya Ancephalus adalah:
1. Riwayat Ancephalus pada kehamilan
sebelumnya
2.
Kadar asam folat yang rendah.
E. Pemeriksaan Penunjang
1. kadar asam lemak dalam serum ibu hamil
2. amniosentesis (untuk mengetahui adanya
peningkatan kadar alfa-fetoprotein)
3. kadar alfa-fetoprotein meningkat
(menunjukkan adanya kelainan tabung saraf)
4. kadar estriol pada air kemih ibu
5. usg.
6. Pemeriksaan anak dengan Ancephalus
terkait – x akibat stenosis akueduktus. Riwayat prematuritas masa lalu dengan
perdarahan intrakranial, meningitis/ensefalitis adalah penting untuk pemastian.
Bintik cafe-au-lait multipel dan tanda klinis neutrofil bromatosis lain
mengarah pada stenosis akueduktus sebagai penyebab Ancephalus. Pemeriksaan
meliputi infeksi yang cermat, palpasi dan auskulatasi kepala dan spina. Terapi,
terapi untuk Ancephalus tergantung pada penyebabnya.
F.
Penegahan
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan
untuk mencegah cacat bawaan. Inilah beberapa di antaranya:
a. Wanita yang mempunyai keluarga dengan riwayat kelainan cacat bawaan
hendaknya lebih waspada karena bisa diturunkan secara genetik. “Lakukan
konseling genetik sebelum hamil”.
2.
Usahakan untuk tidak hamil jika usia
ibu sudah mencapai 40 tahun.
3.
Lakukan pemeriksaan kehamilan atau
antenatal care yang rutin, dan usahakan untuk melakukan USG minimal tiap
trimester.
4.
Jalani pola hidup sehat. Hentikan kebiasaan merokok dan hindari asap rokok, selain juga alkohol dan
narkoba karena dapat menghambat pertumbuhan janin serta memperbesar peluang terjadinya
kelainan kongenital dan keguguran. Kelainan kongenital adalah penyebab
keguguran yang paling besar, misalnya jika paru-paru janin tidak dapat
berkembang sempurna.
5.
Penuhi kebutuhan akan asam folat. Dalam
pemeriksaan, dokter akan memberi suplemen asam folat ini.
6.
Hindari asupan vitamin A berdosis
tinggi. Vitamin A termasuk jenis vitamin yang tak larut dalam air, tapi larut
dalam lemak. Jadi, bila kelebihan akan tertimbun dalam tubuh. Dampaknya antara
lain janin mengalami urogenital abnomali (terdapat gangguan sistem kencing
dalam kelamin), mikrosefali (ukuran kepala kecil), terdapat gangguan kelenjar
adrenal.
7.
Jangan minum sembarang obat, baik yang
belum ataupun sudah diketahui memberi efek buruk terhadap janin.
8.
Pilih makanan dan masakan yang sehat.
Salah satunya, hindari daging yang dimasak setengah matang (steak atau sate).
Dikhawatirkan, daging itu masih membawa kuman penyakit yang membahayakan janin
dan ibunya.
9.
Kalau ada infeksi, obatilah segera :
terutama infeksi TORCH (TOksoplasma, Rubela, Citomegalo, dan Herpes). Paling
baik, lakukan tes TORCH pada saat kehamilan masih direncanakan, bukan setelah
terjadinya pembuahan. Jika ibu diketahui sedang terinfeksi, pengobatan bisa
langsung dilakukan.
10.
Dianjurkan setiap wanita usia
subur yang telah menikah untuk mengkonsumsi multivitamin yang mengandung 400
mcg asam folat setiap harinya. Sedang wanita yang pernah melahirkan anak dengan
cacat tabung saraf sebelumnya, dianjurkan untuk mengkonsumsi asam folat yang
lebih tinggi yaitu 4 mg saat sebelum hamil dan selama kehamilannya.
11.
Tidak mengkonsumsi alkohol samasekali
selama kehamilannya. Alkohol dapat menimbulkan fetal alcohol syndrome (FAS),
yaitu suatu kondisi dimana anak mengalami gangguan perkembangan, paras wajah
yang tidak normal dan gangguan dari sistem saraf pusat.
12.
Saat kehamilan, dapat dilakukan
pemeriksaan laboratorium yang disebut dengan Alpha Feto-Protein (AFP) untuk
melihat adanya kelainan janin, seperti spina bifida dan anensefalus. Selain
itu, tindakan lebih lanjut dapat digunakan dengan mengambil sampel villi
korealis dari janin dan cairan ketuban (amniosentesis), bagi wanita hamil yang
telah berusia di atas 35 tahun, atau pada wanita yang berisiko tinggi
melahirkan bayi cacat.
13.
Yang tidak kalah pentingnya adalah
melakukan asuhan antenatal secara teratur. Konsultasikan dengan dokter mengenai
penyakit yang Anda derita seperti diabetes, epilepsi (ayan) dan lainnya, juga
obat-obat yang pernah Anda konsumsi selama kehamilan.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking