Donderdag 23 Mei 2013

Makalah hipotermia pada bayi





A.Pengertian Hipotermi

Pengertian hipotermi pada bayi baru lahir Menurut Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal(2002:M-122) “Hipotermi pada bayi baru lahir adalah suhu tubuh dibawh 36,5oC pengukuran dilakukan pada ketiak selama 3-5 menit”.

Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu tubuh dibawah normal (kurang dari 36,50C). Hipotermi merupakan salah satu penyebab tersering dari kematian bayi baru lahir, terutama dengan berat badan kurang dari 2,5 Kg.

Hipotermia bisa menyebabkan hipoglikemia (kadar gula darah yang rendah), asidosis metabolik (keasaman darah) Yang tinggi) dan kematian. Karena tubuh dengan cepat menggunakan energi agar tetap hangat, sehingga pada saat kedinginan bayi memerlukan lebih banyak oksigen. Karena itu, hipotermia bisa menyebabkan berkurangnya aliran oksigen ke jaringan.




Sudarti (2012: 96) menjelaskan tentang  pengertian hipotermi pada  bayi baru lahir atau neonatus adalah sebagai berikut:

Bayi dengan suhu badan di bawah normal biasa di sebut dengan bayi hipotermia.Hipotermia ini biasaya menyerang bayi yang baru saja lahir. Pada bayi neonatus suhu normalnya adalah 63,5 – 37,5 derajat Celsius (suhu ketiak). Apa bila suhu < 36 derajat Celsius, kedua kaki dan tangan terasa dingin kita mesti mewaspadainya karena ini merupakan gejala awal hipotermia.Bila suhu bayi 32 – 36 derajat Celsius ini biasa disebut hipotermi sedang. Bila suhu < 32 derajat Celcius biasa disebut hipotermi berat, pada hipotermi berat ini biasanya diperlukan termometer ukuran rendah yang dapat mengukur sampai 25 derajat Celsius.

Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah normal. Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 36,5-37,5 derajat Celsius (suhu ketiak). Hipotermi merupakan salah satu penyebab tersering dari kematian bayi baru lahir, terutama dengan berat badan kurang dari 2,5 Kg Gejala awal hipotermi apabila suhu kurang dari 36 derajat Celsius atau kedua kaki dan tangan teraba dingin.

Berdasarkan kejadianya kejadiannya hipotermia pada bayi baru lahir dibedakan menjadi  tiga bagian yaitu:

1.Hipotermia Akut
 Terjadi bila bayi berada di lingkungan yang dingin selama 6 -12 jam. Umumnya terjadi pada bayi yang lahir di ruang bersalin yang dingin, inkubator yang tidak cukup panas, kelaian terhadap bayi yang akan lahir, misalnya diduga mati dalam kandungan tetapi ternyata masih hidup. Gejalanya biasanya lemah, gelisah, pernapasan dan bunyi jantung lambat serta kedua kaki dingin. Langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan cara memasukkan bayi ke dalam inkubator yang suhunya telah di atur menurut kebutuhan bayi dan dalam keadaan telanjang supaya dapat diawasi dengan teliti.

2.Hipotermia Sepitas
 Merupakan penurunan suhu tubuh 1 -2 derajat celcius sesudah lahir. Suhu tubuh akan menjadi normal kembali sesudah bayi berumur 4 – 8 jam, bila suhu lingkungan diatur sebaik-baiknya.

3.Hipotermia Sekunder  
 Penurunan suhu tubuh yang tidak disebabkan oleh suhu lingkungan yang dingin, tetapi oleh sebab lain seperti sepsis, sindrom gangguan pernapasan dengan hipoksia atau hipoglikemia, perdarahan intrakranial tranfusi tukar, penyakit jantung bawaan yang berat. Pengobatan bisa dilakukan dengan cara memberikan antibiotik, larutan glukosa, oksigen, dan sebagainya.

4.Hipotermi Cold injury
Biasanya terjadi pada bayi yang terlalu lama dalam ruangan dingin (lebih dari 12 jam). Gejalanya adalah lemah, tidak mau minum, badan dingin, suhu berkisar antara 29,5 – 35 derajat celsius, tak banyak bergerak, edema, serta kemerahan pada tangan, kaki, dan muka seolah-olah bayi dalam keadaan sehat; pengerasan jaringan subkutis. Bayi seperti ini sering mengalami komplikasi infeksi, hipoglikemia, dan perdarahan. Pengobatan bisa dilakukan dengan memanaskan secara perlahan-lahan, pemberian antibiotik, pemberian larutan glukosa 10 persen, dan kartikosteroid.

B.Jenis-Jenis Hipotermi
Beberapa jenis hipotermia, yaitu:
 1. Accidental hypothermia terjadi ketika suhu tubuh inti menurun hingga <35°c.>
2. Primary accidental hypothermia merupakan hasil dari paparan langsung terhadap udara dingin pada orang yang sebelumnya sehat
3.  Secondary accidental hypothermia merupakan komplikasi gangguan sistemik
(seluruh tubuh) yan serius. Kebanyakan terjadinya sih di usim dingin (salju) dan iklim dingin.



C. Penyebab Hipotermi

Berikut penyebab terjadinya penurunan suhu tubuh pada bayi baru lahir :
  1. Ketika bayi baru lahir tidak segera dibersihkan, terlalu cepat dimandikan, tidak segera diberi pakaian, tutup kepala, dan dibungkus, diletakkan pada ruangan yang dingin, tidak segera didekapkan pada ibunya, dipisahkan dari ibunya, tidak segera disusui ibunya.
  2. Bayi berat lahir rendah yaitu bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2,5 kg atau bayi dengaan lingkar lengan kurang dari 9,5 cm atau bayi dengan tanda-tanda otot lembek, kulit kerput.
  3. Bayi lahir sakit seperti asfiksia, infeksi sepsis dan sakit berat.
4.      Jaringan lemak subkutan tipis.
5.        Perbandingan luas permukaan tubuh dengan berat badan besar.
6.      Cadangan glikogen dan brown fat sedikit.
7.      BBL (Bayi Baru Lahir) tidak mempunyai respon shivering (menggigil) pada reaksi kedinginan.
8.      Kurangnya pengetahuan perawat dalam pengelolaan bayi yang beresiko tinggi mengalami hipotermi.


D. Gejala Hipotermi
  1. Kaki dan tangan bayi teraba lebih dingin dibandingkan dengan bagian dada
  2. Aktivitas berkurang
  3. Kemampuan menghisap lemah
  4. Tangisan lemah
  5. Ujung jari tangan dan kaki kebiruan

F.Proses Terjadinya Hipotermi

Menurut Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal(2002: M- 122) Penurunan suhu tubuh pada bayi terjadi melalui”Evaporasi (menguapnya cairan dari kulit bayi yang basah).Radiasi (memancarnya panas tubuh bayi ke lingkungan sekitar yang lebih dingin)Konduksi (pindahnya panas tubuh apabila kulit bayi langsung kontak dengan permukaan yang lebih dingin)

G.DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan hasil
pengukuran suhu tubuh.

H.Pengobatan Hipotermi

Mengatasi hipotermi pada bayi baru lahir dapat  dilakukan dengan cara :

  1. Melaksanakan metode kanguru, yaitu bayi baru lahir dipakaikan popok dan tutup kepala diletakkan di dada ibu agar tubuh bayi menjadi hangat karena terjadi kontak kulit langsung.Bila tubuh bayi masih teraba dingin bisa ditambahkan selimut.
  2. Bayi baru lahir mengenakan pakaian dan selimut yang disetrika atau dihangatkan diatas tungku.
  3. Menghangatkan bayi dengan lampu pijar 40 sampai 60 watt yang diletakkan pada jarak setengah meter diatas bayi.
  4. Ganti pakain yang dingin dan basah dengan pakain yang hangat dan kering, memakai topi dan selimut yang hangat.
5.      Cara lain yang sangat sederhana dan mudah dikerjakan setiap orang ialah metode dekap, yaitu bayi diletakkan telungkup dalam dekapan ibunya dan keduanya diselimuti agar bayi senantiasa hangat.
6.       Bila tubuh bayi masih dingin, gunakan selimut atau kain hangat yang diseterika terlebih dahulu yang digunakan untuk menutupi tubuh bayi dan ibu. Lakukan berulangkali sampai tubuh bayi hangat. Tidak boleh memakai buli-buli panas, bahaya luka bakar.
7.      Biasanya bayi hipotermi menderita hipoglikemia sehingga bayi harus diberi ASI sedikit-sedikit dan sesering mungkin. Bila bayi tidak dapat menghisap beri infus glukosa 10% sebanyak 60-80 ml/kg per hari.
8.      Periksa ulang suhu bayi 1 jam kemudian, bila suhu naik pada batas normal (36,5-37,5o C), berarti usaha meenghangatkan berhasil.
9.      Bila suhu tetap dalam batas normal dan bayi dapat minum dengan baik serta tidak ada masalah lain yang memerlukan pengawasan, bayi tidak perlu dirujuk.
  1. Meminta pertolongan kepada petugas kesehatan terdekat.
  2. Dirujuk ke rumah sakit. Jika setelah menghangatkan selama 1 jam tidak ada kenaikan suhu (membaik),bila bayi tidak dapat minum,terdapat gangguaan nafas atau kejang.Dan bila disertai salah satu tanda tanpak mengantuk/ letargis atau ada bagian tubuh bayi yang mengeras.

I.Pencegahan Hipotermi

Pencegahan hipotermi pada bayi baru lahir dapat dilakukan dengan tujuh rtujuh rantai hangat, yaitu :
  1. Menyiapkan tempat melahirkan yang hangat, kering, bersih, penerangan cukup.
  2. Memberi asi sedini mungkin dalam waktu 30 menit setelah melahirkan agar bayi memperoleh kalori.
  3. Mempertahankan kehangatan pada bayi.
  4. Memberi perawatan bayi baru lahir yang memadai.
  5. Melatih semua orang yang terlibat dalam pertolongan persalinan / perawatan bayi baru lahir.
  6. Menunda memandikan bayi baru lahir Pada bayi normal tunda memandikannya sampai 24 jam.
  7. Pada bayi berat badan lahir rendah tunda memandikannya lebih lama lagi.



DAFTAR PUSTAKA
Sudarti .2012.Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak
Balita.Yogyakarta:Nuha Medika.
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal.2002.Yogyakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.







Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking